Penyakit kritis saat ini banyak menyerang berbagai kelompok usia lho. Pasalnya, biaya perawatan dan pengobatan penyakit kritis terbilang mahal. Inilah saatnya kamu punya asuransi khusus penyakit kritis untuk membantu menanggung biaya perawatan.
Namun, pastikan dulu kamu memperhatikan beberapa hal penting ini sebelum membeli asuransi penyakit kritis.
- Jangkauan perlindungan
Selain jenis penyakit kritis yang dilindungi, asuransi penyakit kritis juga banyak ditawarkan dengan pilihan luas coverage. Misalnya, ada asuransi penyakit kritis yang melindungi penyakit kritis mulai tahap awal sampai stadium akhir, ada juga asuransi yang baru bisa memberikan manfaat proteksi ketika penyakit di tahap terminal. Sesuaikan dengan kebutuhanmu ya.
- Jenis penyakit kritis yang dilindungi
Contohnya, penyakit terkait kardiovaskular seperti jantung koroner, aritmia atau detak jantung tidak normal, hingga stroke.
Sebanyak 35% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit kritis ini. Lalu, sebanyak 12% kematian disebabkan oleh kanker. Selanjutnya adalah diabetes dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) seperti bronkitis dan emfisema, yang menjadi penyebab 6% kematian di Indonesia (Katadata.co.id, Juli 2019).
Jadi, bila budget kamu relatif terbatas, pilih saja asuransi kritis yang memberikan perlindungan pada empat jenis penyakit tersebut.
- Aturan pengecualian
Dalam konteks asuransi penyakit kritis, biasanya ada aturan pengecualian yang umum dimuat dalam polis dan perlu kamu perhatikan.
Misalnya, syarat bertahan hidup tertanggung asuransi sejak divonis penyakit kritis oleh dokter. Ada juga aturan masa tunggu yang mengatur jangka waktu sebelum perlindungan asuransi tersebut berlaku.
- Kemampuan budget asuransi
Yuk, terapkan prinsip “lebih baik punya dulu daripada tidak sama sekali.” Jadi, misalnya anggaran untuk membayar premi asuransi kamu hanya sebesar 10% dari pendapatan rutin, anggaran itu bisa kamu gunakan untuk membiayai berbagai jenis asuransi, bukan cuma asuransi penyakit kritis.
Nah, tinggal sesuaikan saja berapa kemampuan budget yang kamu miliki untuk membeli asuransi penyakit kritis.
Dengan menerapkan 4 hal penting di atas, kamu bisa mengelola risiko finansial lebih baik dengan memiliki asuransi penyakit kritis. Mudah, kan?